PIALA DUNIA
1.
Pesona sepak
bola sebagai salah satu olahraga paling top sejagat memang tak pernah pudar. Di
setiap generasi, selalu saja muncul gelombang penggemarnya. Baik itu dipandang
sebagai olahraga kesukaan maupun sekadar tontonan untuk hiburan, sepak bola
tidak pernah habis untuk diulik. Salah satu kompetisi akbar yang sayang untuk
dilewatkan adalah Piala Dunia.
2.
Sejarah Piala Dunia mulai digelar pada 1930 di
Uruguay, dengan hanya melibatkan tiga belas negara, sembilan negara dari Benua
Amerika (Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Bolivia, Chili, Meksiko, Paraguay,
Peru, dan Uruguay) dan empat negara dari Benua Eropa (Prancis, Rumania, Belgia,
dan Yugoslavia). Sejak itu, Piala Dunia selalu digelar empat tahun sekali. Akan
tetapi, pada 1942 dan 1946, ajang penyelenggaraan Piala Dunia terpaksa ditunda
karena meletusnya Perang Dunia II. Maka, hingga penyelenggaraannya yang
terakhir di Brasil pada 2014, Piala Dunia telah berhasil digelar sebanyak dua
puluh kali. Dua puluh trofi Piala Dunia berhasil direbut oleh delapan negara
berbeda, yaitu tiga negara dari Benua Amerika dan lima negara dari Benua Eropa.
3.
Brasil
merupakan negara yang paling banyak mengoleksi trofi. Trofi yang berjumlah lima
itu diraih pada 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002. Seperti halnya Italia yang
telah meraih empat trofi pada 1934, 1938, 1982, dan 2006, Jerman pun telah
meraih jumlah trofi yang sama, yaitu pada 1954, 1974, 1990, dan 2014. Lalu
Argentina meraih dua trofi, tahun 1978 dan 1986. Uruguay juga meraih dua trofi
pada 1930 dan 1950. Kemudian Prancis mendapat satu trofi pada 1998, Inggris
juga dengan satu trofi pada 1966, serta Spanyol dengan satu trofi pada 2010.
4.
Piala Dunia
ini dicetus oleh Jules Rimet, Presiden FIFA, yang memiliki impian menggelar
turnamen internasional sepak bola. FIFA yang diketuainya saat itu sempat
memasukkan sepak bola di Olimpiade 1924 yang dimenangi Uruguay. Namun, gemanya
belum besar. Selain itu, muncul konflik siapa yang berhak mengatur turnamen
itu, FIFA atau Komite Olimpiade Internasional (IOC). Oleh sebab itu, FIFA
mencoba membuat turnamen sendiri pada 1928 dengan tuan rumah Hungaria. Akan
tetapi, turnamen ini gagal karena tidak memiliki banyak peminat, hanya diikuti
oleh empat tim.
5.
Pada 1930,
akhirnya turnamen besar sepak bola ini terwujud. Piala Dunia yang diprakarsai
oleh Jules Rimet pertama kali digelar di Uruguay. Negara ini terpilih karena
telah menjadi juara bertahan sepak bola pada Olimpiade. Selain itu, pada tahun
tersebut bertepatan dengan seratus tahun kemerdekaan Uruguay.
6.
Untuk
menggelar Piala Dunia, Uruguay melakukan persiapan yang serius. Di ibukota
negara, Montevideo, dibangun sebuah stadion raksasa bernama Stadion Centenario
berkapasitas 95.000 penonton untuk menyelenggarakan turnamen akbar ini.
7.
Jika saat
ini berbagai negara berebut tiket untuk dapat bermain di turnamen ini, pada
Piala Dunia yang dibuka 13 Juli 1930 tersebut pihak FIFA justru kesusahan
mencari peserta. Sebagai penyelenggaraan perdana, FIFA tidak mengadakan
mekanisme kualifikasi bagi setiap negara yang ingin bertanding. FIFA bahkan
mengundang seluruh asosiasi sepak bola di setiap negara untuk berpartisipasi di
kompetisi ini. Pada waktu itu, FIFA hanya memberikan batas akhir pendaftaran
bagi setiap negara untuk dapat diterima menjadi peserta Piala Dunia.
8.
Undangan
FIFA ini mendapatkan respons besar dari beberapa negara di Benua Amerika.
Sementara itu, negara di Benua Eropa tidak begitu antusias merespons undangan
ini. Hal ini disebabkan oleh faktor jarak. Kedekatan jarak negara di Benua
Amerika dengan tempat penyelenggaraan turnamen sepak bola ini membuat mereka
antusias untuk mengikuti pertandingan. Sedangkan negara di Benua Eropa harus
melakukan perjalanan laut mengarungi Samudera Atlantik, karena pada saat itu
jalur udara menggunakan pesawat masih sangat jarang. Tentu saja perjalanan ini
menghabiskan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang tidak sebentar.
9.
Hingga batas
akhir pendaftaran, FIFA tidak menerima satu pun konfirmasi keikutsertaan negara
di Eropa. Bahkan, pada dua bulan sebelum Piala Dunia digelar, pesertanya masih
berjumlah sembilan negara.
10. Kondisi yang
demikian memaksa Jules Rimet turun tangan. Ia melobi beberapa negara Eropa
untuk ikut dalam Piala Dunia. Akirnya empat negara Eropa setuju untuk
berpartisipasi. Prancis memang dibujuk secara langsung oleh Jules Rimet untuk
ikut serta. Sementara itu, Belgia dirayu oleh Wakil Presiden FIFA, Rodolphe
Seldrayers. FIFA bahkan menyediakan kapal laut untuk mengantarkan negara yang
dibujuknya sampai ke tempat penyelenggaraan Piala Dunia di benua seberang.
11. Para pemain,
pelatih, dan ofisial tim Prancis, Belgia, dan Rumania berangkat menuju Benua
Amerika dengan menumpang kapal SS Conte Verde. Kapal ini juga mengangkut Jules
Rimet bersama tiga wasit dari Eropa, Jean Langenus (Belgia), Henri Christophe
(Belgia), dan Thomas Balway (Prancis). Kapal ini menjadi sangat istimewa karena
Jules Rimet membawa trofi Piala Dunia pertama. Sementara itu, pemain dan
pelatih dari negara Yugoslavia berangkat secara terpisah menggunakan kapal
Florida dari Pelabuhan Marseille.
12. Kapal SS
Conte Verde memulai perjalanan bersejarah ini dari Pelabuhan Genoa dengan
mengangkut tim dari Rumania. Kapal ini lalu berlabuh di Dermaga
Villefranche-sur-Mer untuk menjemput tim Prancis. Sementara itu, tim Belgia
menunggu di Pelabuhan Barcelona. Kapal
ini juga berlabuh di Dermaga Rio de Janeiro untuk menjemput tim Brasil. Kapal
milik Italia ini lalu menuju Pelabuhan Santos untuk menjemput beberapa pemain
lainnya. Kapal ini akhirnya sampai di Uruguay pada 4 Juni 1930, tepat 9 hari
sebelum Piala Dunia perdana itu dimulai.
13. 30 Juli 1930
menjadi saat bersejarah dalam dunia persebakbolaan, terutama bagi Uruguay yang
melanjutkan kemenangan pada Olimpiade 1924 dan 1928. Tuan rumah ini memenangi
Piala Dunia FIFA perdana dengan skor 4-2 mengalahkan negara tetangga sekaligus
rival mereka, Argentina.
14. Akan tetapi,
kondisi politik-ekonomi dunia yang belum stabil menyebabkan jumlah peserta
Piala Dunia selanjutnya juga turut tidak stabil. Misalnya, pada Piala Dunia
1934 di Italia, jumlah peserta Piala Dunia menjadi enam belas negara dan pada
penyelenggaraan yang ketiga, 1938 di Prancis, peserta Piala Dunia berkurang
menjadi lima belas negara. Kompetisi ini bahkan sempat dihentikan selama 12
tahun (tiga kali penyelenggaraan) akibat Perang Dunia II. Pada 1950, Piala
Dunia kembali digelar di Brasil dengan hanya diikuti tiga belas negara.
15. Penyelenggaraan
Piala Dunia baru mulai stabil, setidaknya dilihat dari jumlah peserta, sejak
gelaran yang kelima di Swiss (1954). Sejak itu, jumlah peserta Piala Dunia
tetap enam belas negara hingga pelaksanaan yang kesebelas di Jerman barat
(1978). Mulai 1982, diselenggarakan di Spanyol, pihak FIFA kemudian menambah
jumlah peserta menjadi dua puluh empat negara. Jumlah ini terus bertambah
hingga Piala Dunia kelima belas di Amerika Serikat (1994).
16. Saat FIFA
menggelar Piala Dunia yang keenam belas di Prancis, jumlah peserta bertambah
menjadi tiga puluh dua negara. Jumlah ini bertahan hingga gelaran Piala Dunia
kedua puluh di Brasil (2014). Berdasarkan pernyataan Sepp Blatter (Presiden
FIFA) dan Michel Plattini (Presiden UEFA), jumlah tersebut dimungkinkan akan
terus bertambah hingga empat puluh negara peserta.
17. Selain
mengenai jumlah pesera dalam Piala Dunia, bahasan lain yang tidak kalah menarik
untuk diperbincangkan adalah trofi Piala Dunia itu. Trofi yang saat ini selalu
“keliling dunia” sebelum penyelenggaran Piala Dunia digelar itu bukanlah trofi
yang sejak awal digunakan dalam Piala Dunia. FIFA menggunakan trofi bernama
Jules Rimet Cup sejak awal gelaran turnamen besar ini hingga Piala Dunia
kesembilan pada 1970. Trofi pertama ini didesain oleh seorang pemahat
berkebangsaan Prancis, Abel Lafleur.
18. Trofi Jules
Rimet ini kemudian digantikan oleh trofi FIFA World Cup pada gelaran Piala
Dunia kesepuluh (1974). Trofi ini dibuat oleh seorang pemahat asal Italia,
Silvio Gannaziga. Jerman merupakan negara pertama yangn berhasil menyimpan
trofi ini. FIFA World Cup tersebut masih digunakan hingga gelaran Piala Dunia
kedua puluh di Brasil.
a.
Informasi dalam teks.
No
|
Paragraf
|
Peristiwa
|
1.
|
I
|
v Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah Sepak Bola.
v Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah para penggemar sepak bola.
v Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada setiap generasi.
v Peristiwa ini terjadi karena sepak bola baik
itu dipandang sebagai olahraga kesukaan maupun sekadar tontonan untuk
hiburan, sepak bola tidak pernah habis untuk diulik.
v Peristiwa
ini berawal dari Pesona sepak bola sebagai salah satu olahraga paling top
sejagat memang tak pernah pudar.
|
2.
|
II
|
v Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah piala dunia.
v Peristiwa
ini terjadi pada 1930.
v Peristiwa
yang dimaksud terjadi di Uruguay.
v Peristiwa
ini terjadi karena penyelenggaraan sepak bola yang terakhir di Brasil pada
2014, Piala Dunia telah berhasil digelar sebanyak dua puluh kali.
v Peristiwa
ini berawal dari digelarnya piala dunia pada 1930 di Uruguay, dengan hanya
melibatkan tiga belas negara, sembilan negara dari Benua Amerika (Amerika
Serikat, Argentina, Brasil, Bolivia, Chili, Meksiko, Paraguay, Peru, dan
Uruguay) dan empat negara dari Benua Eropa (Prancis, Rumania, Belgia, dan
Yugoslavia).
|
3.
|
III
|
v Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah koleksi trofi.
v Peristiwa
ini terjadi pada 1958, 1962, 1970,
1994, dan 2002 (diraih Brasil), 1934, 1938, 1982, dan 2006 (diraih Italia),
1954, 1974, 1990, dan 2014(diraih Jerman), 1978 dan 1986 (diraih Argentina),
1930 dan 1950 (Uruguay), 1998 (diraih Prancis), 1966 (diraih Inggris), dan
2010 (diraih Spanyol).
v Peristiwa
yang dimaksud terjadi di Brasil, Italia, Jerman, Argentina, Uruguay, Prancis,
Inggris dan Spanyol.
v Peristiwa
ini berawal dari negara Brasil yang paling banyak mengoleksi trofi.
|
4.
|
IV
|
v Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah turnamen internasional
sepak bola.
v Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah Jules Rimet.
v Peristiwa
ini terjadi pada1928.
v Peristiwa yang
dimaksud terjadi di Hungaria.
v Peristiwa
ini terjadi karena muncul konflik siapa yang berhak mengatur turnamen.
v Peristiwa
ini berawal dari Presiden FIFA yang memiliki impian menggelar turnamen
internasional sepak bola.
|
5.
|
V
|
v Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah terwujudnya turnamen
besar sepak bola.
v Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah Jules Rimet.
v Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada 1930.
v Peristiwa
tersebut terjadi di Uruguay.
v Peristiwa
ini terjadi karena Uruguay telah menjadi juara bertahan sepak bola pada
Olimpiade.
|
6.
|
VI
|
v Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah menggelar Piala Dunia.
v Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah 95.000 penonton turnamen.
v Peristiwa
tersebut terjadi di ibukota negara Uruguay.
v Peristiwa
ini terjadi karena Uruguay melakukan persiapan yang serius untuk menggelar
Piala Dunia.
|
7.
|
VII
|
v Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah berebut tiket.
v Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah seluruh asosiasi sepak bola.
v Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada 13 Juli 1930.
v Peristiwa
tersebut terjadi di turnamen.
v Peristiwa
ini terjadi karena pihak FIFA yang kesusahan mencari peserta.
|
8.
|
VIII
|
v Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah ketidakantusiasan
merespons undangan FIFA.
v Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah beberapa negara di Benua Amerika dan Eropa.
v Peristiwa
ini terjadi karena faktor jarak.
v Peristiwa
ini berawal dari undangan FIFA yang mendapatkan respons besar dari beberapa
negara di Benua Amerika.
|
9.
|
IX
|
v Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah konfirmasi keikutsertaan
peserta.
v Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah peserta FIFA.
v Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada akhir pendaftaran.
v Peristiwa
tersebut terjadi di Eropa.
v Peristiwa
ini terjadi karena pesertanya masih berjumlah sembilan negara.
v Peristiwa
ini berawal dari hingga batas akhir pendaftaran, FIFA tidak menerima satu pun
konfirmasi keikutsertaan negara di Eropa.
|
10.
|
X
|
v Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah Jules Rimet turun tangan.
v Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah Jules Rimet, empat negara Eropa, Prancis,
Belgia dan Wakil Presiden FIFA, Rodolphe Seldrayers.
v Peristiwa
tersebut terjadi di benua seberang.
v Peristiwa
ini terjadi karena Kondisi yang demikian memaksa Jules Rimet turun tangan. Ia
melobi beberapa negara Eropa untuk ikut dalam Piala Dunia.
|
11.
|
XI
|
ü Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah pemain, pelatih, ofisial, wasit, james rimet
ü Peristiwa
tersebut terjadi diKapal SS Conte Verde.
ü Peristiwa
ini terjadi karena Jules Rimet membawa trofi Piala Dunia pertama.
|
12.
|
XII
|
o Peristiwa yang diidentifikasi pada
tahap orientasi ini adalah Kapal SS Conte Verde
o Peristiwa yang dimaksud terjadi
pada 4 juni 1930
o Peristiwa tersebut terjadi di
Pelabuhan Genoa, Barcelona, Dermaga Villefranche-sur-Mer, Dermaga Rio de
Janeiro, Santos,
o Peristiwa ini terjadi karena harus
sampai di Uruguay untuk persiapan piala duniaPeristiwa yang diidentifikasi
pada tahap orientasi ini adalah Kapal SS Conte Verde
o Peristiwa yang dimaksud terjadi
pada 4 juni 1930
o Peristiwa tersebut terjadi di
Pelabuhan Genoa, Barcelona, Dermaga Villefranche-sur-Mer, Dermaga Rio de
Janeiro, Santos,
o Peristiwa ini terjadi karena harus
sampai di Uruguay untuk persiapan piala dunia
|
13.
|
XIII
|
·
Peristiwa Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orietasi ini adalah kemenangan yang dimiliki oleh uruguay.
·
Pelaku dalam peristiwa tersebut adalah pemain piala
dunia
·
Peristiwa yang dimaksud terjadi pada 30 Juli 1930
·
Peristiwa terjadi di Uruguay
·
Peristiwa ini terjadi karena Uruguay dapat
memenangkan Piala Dunia FIFA perdana dengan skor 4-2 mengalahkan negara
tetangga sekaligus rival mereka, Argentina
·
Peristiwa ini berawal dari Uruguay yang melanjutkan kemenangan pada
Olimpiade 1924 dan 1928
|
14.
|
XIV
|
ü
Peristiwa Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orietasi ini adalah dampak kondisi politik-ekonomi dunia yang belum stabil.
ü
Pelaku dalam
peristiwa tersebut adalah peserta piala dunia
ü
Peristiwa yang dimaksud terjadi pada
ü
Peristiwa terjadi di Italia,prancis,brazil.
ü
Peristiwa ini terjadi karena kondisi politik-ekonomi
dunia yang belum stabil menyebabkan jumlah peserta Piala Dunia selanjutnya
juga turut tidak stabil.
ü
Peristiwa ini berawal dari
|
15.
|
XV
|
o Peristiwa Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orietasi ini adalah kondisi politik-ekonomi
dunia yang sudah stabil.
o Pelaku dalam
peristiwa tersebut adalah peserta piala dunia
o Peristiwa yang dimaksud terjadi pada
o Peristiwa terjadi di
o Peristiwa ini terjadi karena
o Peristiwa ini berawal dari
|
16.
|
XVI
|
ü
Peristiwa Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orietasi ini adalah jumlah peserta piala
dunia meningkat.
ü
Pelaku dalam
peristiwa tersebut adalah peserta piala dunia
ü
Peristiwa yang dimaksud terjadi pada 2014
ü
Peristiwa terjadi di Brazil
ü
Peristiwa ini terjadi karena
ü
Peristiwa ini berawal dari
|
17.
|
XVII
|
o
Peristiwa Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orietasi ini adalah Trofi Jules
Rimet
o
Pelaku dalam peristiwa tersebut adalah Abel Lafleur
o
Peristiwa yang
dimaksud terjadi pada 1970
o
Peristiwa terjadi di Prancis
o
Peristiwa ini terjadi karena
o Peristiwa ini berawal dari
|
18.
|
XVIII
|
ü Peristiwa Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap
orietasi ini adalah trofi FIFA World Cup Pelaku dalam
ü peristiwa tersebut adalah Silvio Gannaziga
ü Peristiwa yang dimaksud terjadi pada gelaran
piala dunia kesepuluh (1974)
ü Peristiwa terjadi di Jerman dan Brazil
ü Peristiwa ini terjadi karena
ü Peristiwa ini berawal dari
|
b.
Konfiks dalam teks.
No
|
Paragraf
|
Konfiks
|
Makna
|
Fungsi
|
1.
|
Pesona sepak bola sebagai salah satu olahraga paling
top sejagat memang tak pernah pudar. Di setiap generasi, selalu saja muncul
gelombang penggemarnya. Baik itu dipandang sebagai olahraga kesukaan maupun
sekadar tontonan untuk hiburan, sepak bola tidak pernah habis untuk diulik.
Salah satu kompetisi akbar yang sayang untuk dilewatkan adalah Piala Dunia.
|
|||
2.
|
Sejarah Piala Dunia mulai digelar pada 1930 di
Uruguay, dengan hanya melibatkan tiga belas negara, sembilan negara dari
Benua Amerika (Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Bolivia, Chili, Meksiko,
Paraguay, Peru, dan Uruguay) dan empat negara dari Benua Eropa (Prancis,
Rumania, Belgia, dan Yugoslavia). Sejak itu, Piala Dunia selalu digelar empat
tahun sekali. Akan tetapi, pada 1942 dan 1946, ajang penyelenggaraan Piala
Dunia terpaksa ditunda karena meletusnya Perang Dunia II. Maka, hingga
penyelenggaraannya yang terakhir di Brasil pada 2014, Piala Dunia telah
berhasil digelar sebanyak dua puluh kali. Dua puluh trofi Piala Dunia
berhasil direbut oleh delapan negara berbeda, yaitu tiga negara dari Benua
Amerika dan lima negara dari Benua Eropa.
|
|||
3.
|
Brasil merupakan negara yang paling banyak
mengoleksi trofi. Trofi yang berjumlah lima itu diraih pada 1958, 1962, 1970,
1994, dan 2002. Seperti halnya Italia yang telah meraih empat trofi pada
1934, 1938, 1982, dan 2006, Jerman pun telah meraih jumlah trofi yang sama,
yaitu pada 1954, 1974, 1990, dan 2014. Lalu Argentina meraih dua trofi, tahun
1978 dan 1986. Uruguay juga meraih dua trofi pada 1930 dan 1950. Kemudian
Prancis mendapat satu trofi pada 1998, Inggris juga dengan satu trofi pada
1966, serta Spanyol dengan satu trofi pada 2010.
|
|||
4.
|
Piala Dunia ini dicetus oleh Jules Rimet, Presiden
FIFA, yang memiliki impian menggelar turnamen internasional sepak bola. FIFA
yang diketuainya saat itu sempat memasukkan sepak bola di Olimpiade 1924 yang
dimenangi Uruguay. Namun, gemanya belum besar. Selain itu, muncul konflik
siapa yang berhak mengatur turnamen itu, FIFA atau Komite Olimpiade
Internasional (IOC). Oleh sebab itu, FIFA mencoba membuat turnamen sendiri
pada 1928 dengan tuan rumah Hungaria. Akan tetapi, turnamen ini gagal karena
tidak memiliki banyak peminat, hanya diikuti oleh empat tim.
|
|||
5.
|
Pada 1930, akhirnya turnamen besar sepak bola ini
terwujud. Piala Dunia yang diprakarsai oleh Jules Rimet pertama kali digelar
di Uruguay. Negara ini terpilih karena telah menjadi juara bertahan sepak
bola pada Olimpiade. Selain itu, pada tahun tersebut bertepatan dengan
seratus tahun kemerdekaan Uruguay.
|
|||
6.
|
Untuk menggelar Piala Dunia, Uruguay melakukan persiapan yang serius. Di ibukota
negara, Montevideo, dibangun sebuah stadion raksasa bernama Stadion
Centenario berkapasitas 95.000 penonton untuk menyelenggarakan turnamen akbar
ini.
|
Per-an
|
Menyatakan hasil perbuatan.
|
membentuk kata benda
|
7.
|
Jika saat ini berbagai negara berebut tiket untuk
dapat bermain di turnamen ini, pada Piala Dunia yang dibuka 13 Juli 1930
tersebut pihak FIFA justru kesusahan mencari peserta. Sebagai penyelenggaraan
perdana, FIFA tidak mengadakan mekanisme kualifikasi bagi setiap negara yang
ingin bertanding. FIFA bahkan mengundang seluruh asosiasi sepak bola di
setiap negara untuk berpartisipasi di kompetisi ini. Pada waktu itu, FIFA
hanya memberikan batas akhir pendaftaran
bagi setiap negara untuk dapat diterima menjadi peserta Piala Dunia.
|
Pe-an
|
Menyatakan peristiwa / hal perbuatan/ proses
|
membentuk kata benda
|
8.
|
Undangan FIFA ini mendapatkan respons besar dari
beberapa negara di Benua Amerika. Sementara itu, negara di Benua Eropa tidak
begitu antusias merespons undangan ini. Hal ini disebabkan oleh faktor jarak.
Kedekatan jarak negara di Benua Amerika dengan tempat penyelenggaraan
turnamen sepak bola ini membuat mereka antusias untuk mengikuti pertandingan. Sedangkan negara di
Benua Eropa harus melakukan perjalanan
laut mengarungi Samudera Atlantik, karena pada saat itu jalur udara
menggunakan pesawat masih sangat jarang. Tentu saja perjalanan ini menghabiskan biaya yang tidak sedikit dan waktu
yang tidak sebentar.
|
Per-an
Per-an
Per-an
|
Menyatakan peristiwa / hal perbuatan/ proses
Menyatakan hasil perbuatan
Menyatakan hasil perbuatan
|
membentuk kata benda
membentuk kata benda
membentuk kata benda
|
9.
|
Hingga batas akhir pendaftaran, FIFA tidak menerima satu pun konfirmasi
keikutsertaan negara di Eropa. Bahkan, pada dua bulan sebelum Piala Dunia
digelar, pesertanya masih berjumlah sembilan negara.
|
Pe-an
|
Menyatakan peristiwa / hal perbuatan/ proses
|
membentuk kata benda
|
10.
|
Kondisi yang demikian memaksa Jules Rimet turun
tangan. Ia melobi beberapa negara Eropa untuk ikut dalam Piala Dunia. Akirnya
empat negara Eropa setuju untuk berpartisipasi. Prancis memang dibujuk secara
langsung oleh Jules Rimet untuk ikut serta. Sementara itu, Belgia dirayu oleh
Wakil Presiden FIFA, Rodolphe Seldrayers. FIFA bahkan menyediakan kapal laut
untuk mengantarkan negara yang dibujuknya sampai ke tempat penyelenggaraan
Piala Dunia di benua seberang.
|
|||
11.
|
Para pemain, pelatih, dan ofisial tim Prancis,
Belgia, dan Rumania berangkat menuju Benua Amerika dengan menumpang kapal SS
Conte Verde. Kapal ini juga mengangkut Jules Rimet bersama tiga wasit dari
Eropa, Jean Langenus (Belgia), Henri Christophe (Belgia), dan Thomas Balway
(Prancis). Kapal ini menjadi sangat istimewa karena Jules Rimet membawa trofi
Piala Dunia pertama. Sementara itu, pemain dan pelatih dari negara Yugoslavia
berangkat secara terpisah menggunakan kapal Florida dari Pelabuhan Marseille.
|
|||
12.
|
Kapal SS Conte Verde memulai perjalanan bersejarah
ini dari Pelabuhan Genoa dengan mengangkut tim dari Rumania. Kapal ini lalu
berlabuh di Dermaga Villefranche-sur-Mer untuk menjemput tim Prancis.
Sementara itu, tim Belgia menunggu di Pelabuhan Barcelona. Kapal ini juga
berlabuh di Dermaga Rio de Janeiro untuk menjemput tim Brasil. Kapal milik
Italia ini lalu menuju Pelabuhan Santos untuk menjemput beberapa pemain
lainnya. Kapal ini akhirnya sampai di Uruguay pada 4 Juni 1930, tepat 9 hari
sebelum Piala Dunia perdana itu dimulai.
|
Pe-an
|
Menyatakan tempat
|
membentuk kata benda
|
13.
|
30 Juli 1930 menjadi saat bersejarah dalam dunia
persebakbolaan, terutama bagi Uruguay yang melanjutkan kemenangan pada Olimpiade 1924 dan 1928. Tuan rumah ini memenangi
Piala Dunia FIFA perdana dengan skor 4-2 mengalahkan negara tetangga
sekaligus rival mereka, Argentina.
|
Ke-an
|
Menyatakan hal yang disebut dalam kata dasar
|
membentuk kata kerja (pasif)
|
14.
|
Akan tetapi, kondisi politik-ekonomi dunia yang
belum stabil menyebabkan jumlah peserta Piala Dunia selanjutnya juga turut
tidak stabil. Misalnya, pada Piala Dunia 1934 di Italia, jumlah peserta Piala
Dunia menjadi enam belas negara dan pada penyelenggaraan yang ketiga, 1938 di
Prancis, peserta Piala Dunia berkurang menjadi lima belas negara. Kompetisi
ini bahkan sempat dihentikan selama 12 tahun (tiga kali penyelenggaraan)
akibat Perang Dunia II. Pada 1950, Piala Dunia kembali digelar di Brasil
dengan hanya diikuti tiga belas negara
|
|||
15.
|
Penyelenggaraan Piala Dunia baru mulai stabil,
setidaknya dilihat dari jumlah peserta, sejak gelaran yang kelima di Swiss
(1954). Sejak itu, jumlah peserta Piala Dunia tetap enam belas negara hingga pelaksanaan yang kesebelas di Jerman
barat (1978). Mulai 1982, diselenggarakan di Spanyol, pihak FIFA kemudian
menambah jumlah peserta menjadi dua puluh empat negara. Jumlah ini terus
bertambah hingga Piala Dunia kelima belas di Amerika Serikat (1994)
|
Pe-an
|
Menyatakan peristiwa / hal perbuatan/ proses.
|
membentuk kata benda
|
16.
|
Saat FIFA menggelar Piala Dunia yang keenam belas di
Prancis, jumlah peserta bertambah menjadi tiga puluh dua negara. Jumlah ini
bertahan hingga gelaran Piala Dunia kedua puluh di Brasil (2014). Berdasarkan pernyataan Sepp Blatter
(Presiden FIFA) dan Michel Plattini (Presiden UEFA), jumlah tersebut
dimungkinkan akan terus bertambah hingga empat puluh negara peserta
|
Ber-an
|
Menyatakan saling atau perbuatan yang dilakukan
secara timbal balik (resiprok).
|
membentuk kata kerja
|
17.
|
Selain mengenai jumlah pesera dalam Piala Dunia,
bahasan lain yang tidak kalah menarik untuk diperbincangkan adalah trofi
Piala Dunia itu. Trofi yang saat ini selalu “keliling dunia” sebelum
penyelenggaran Piala Dunia digelar itu bukanlah trofi yang sejak awal
digunakan dalam Piala Dunia. FIFA menggunakan trofi bernama Jules Rimet Cup
sejak awal gelaran turnamen besar ini hingga Piala Dunia kesembilan pada
1970. Trofi pertama ini didesain oleh seorang pemahat berkebangsaan Prancis,
Abel Lafleur.
|
|||
18.
|
Trofi Jules Rimet ini kemudian digantikan oleh trofi
FIFA World Cup pada gelaran Piala Dunia kesepuluh (1974). Trofi ini dibuat
oleh seorang pemahat asal Italia, Silvio Gannaziga. Jerman merupakan negara
pertama yang berhasil menyimpan trofi ini. FIFA World Cup tersebut masih
digunakan hingga gelaran Piala Dunia kedua puluh di Brasil.
|
c.
Kata baku tidak baku dalam teks.
No
|
Paragraf
|
Kata Tidak Baku
|
Kata Baku
|
1.
|
Pesona sepak bola sebagai salah satu olahraga paling
top sejagat memang tak pernah pudar. Di setiap generasi, selalu saja muncul
gelombang penggemarnya. Baik itu dipandang sebagai olahraga kesukaan maupun
sekadar tontonan untuk hiburan, sepak bola tidak pernah habis untuk diulik.
Salah satu kompetisi akbar yang sayang untuk dilewatkan adalah Piala Dunia.
|
||
2.
|
Sejarah Piala Dunia mulai digelar pada 1930 di
Uruguay, dengan hanya melibatkan tiga belas negara, sembilan negara dari
Benua Amerika (Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Bolivia, Chili, Meksiko,
Paraguay, Peru, dan Uruguay) dan empat negara dari Benua Eropa (Prancis,
Rumania, Belgia, dan Yugoslavia). Sejak itu, Piala Dunia selalu digelar empat
tahun sekali. Akan tetapi, pada 1942 dan 1946, ajang penyelenggaraan Piala
Dunia terpaksa ditunda karena meletusnya Perang Dunia II. Maka, hingga
penyelenggaraannya yang terakhir di Brasil pada 2014, Piala Dunia telah
berhasil digelar sebanyak dua puluh kali. Dua puluh trofi Piala Dunia
berhasil direbut oleh delapan negara berbeda, yaitu tiga negara dari Benua
Amerika dan lima negara dari Benua Eropa.
|
||
3.
|
Brasil merupakan negara yang paling banyak
mengoleksi trofi. Trofi yang berjumlah lima itu diraih pada 1958, 1962, 1970,
1994, dan 2002. Seperti halnya Italia yang telah meraih empat trofi pada
1934, 1938, 1982, dan 2006, Jerman pun telah meraih jumlah trofi yang sama,
yaitu pada 1954, 1974, 1990, dan 2014. Lalu Argentina meraih dua trofi, tahun
1978 dan 1986. Uruguay juga meraih dua trofi pada 1930 dan 1950. Kemudian
Prancis mendapat satu trofi pada 1998, Inggris juga dengan satu trofi pada
1966, serta Spanyol dengan satu trofi pada 2010.
|
||
4.
|
Piala Dunia ini dicetus oleh Jules Rimet, Presiden
FIFA, yang memiliki impian menggelar turnamen internasional sepak bola. FIFA
yang diketuainya saat itu sempat memasukkan sepak bola di Olimpiade 1924 yang
dimenangi Uruguay. Namun, gemanya belum besar. Selain itu, muncul konflik
siapa yang berhak mengatur turnamen itu, FIFA atau Komite Olimpiade
Internasional (IOC). Oleh sebab itu, FIFA mencoba membuat turnamen sendiri
pada 1928 dengan tuan rumah Hungaria. Akan tetapi, turnamen ini gagal karena
tidak memiliki banyak peminat, hanya diikuti oleh empat tim.
|
||
5.
|
Pada 1930, akhirnya turnamen besar sepak bola ini
terwujud. Piala Dunia yang diprakarsai oleh Jules Rimet pertama kali digelar
di Uruguay. Negara ini terpilih karena telah menjadi juara bertahan sepak
bola pada Olimpiade. Selain itu, pada tahun tersebut bertepatan dengan
seratus tahun kemerdekaan Uruguay.
|
||
6.
|
Untuk menggelar Piala Dunia, Uruguay melakukan
persiapan yang serius. Di ibukota negara, Montevideo, dibangun sebuah stadion
raksasa bernama Stadion Centenario berkapasitas 95.000 penonton untuk
menyelenggarakan turnamen akbar ini.
|
||
7.
|
Jika saat ini berbagai negara berebut tiket untuk
dapat bermain di turnamen ini, pada Piala Dunia yang dibuka 13 Juli 1930
tersebut pihak FIFA justru kesusahan mencari peserta. Sebagai penyelenggaraan
perdana, FIFA tidak mengadakan mekanisme kualifikasi bagi setiap negara yang
ingin bertanding. FIFA bahkan mengundang seluruh asosiasi sepak bola di
setiap negara untuk berpartisipasi di kompetisi ini. Pada waktu itu, FIFA
hanya memberikan batas akhir pendaftaran bagi setiap negara untuk dapat
diterima menjadi peserta Piala Dunia.
|
||
8.
|
Undangan FIFA ini mendapatkan respons besar dari
beberapa negara di Benua Amerika. Sementara itu, negara di Benua Eropa tidak
begitu antusias merespons undangan ini. Hal ini disebabkan oleh faktor jarak.
Kedekatan jarak negara di Benua Amerika dengan tempat penyelenggaraan
turnamen sepak bola ini membuat mereka antusias untuk mengikuti pertandingan.
Sedangkan negara di Benua Eropa harus melakukan perjalanan laut mengarungi
Samudera Atlantik, karena pada saat itu jalur udara menggunakan pesawat masih
sangat jarang. Tentu saja perjalanan ini menghabiskan biaya yang tidak
sedikit dan waktu yang tidak sebentar.
|
||
9.
|
Hingga batas akhir pendaftaran, FIFA tidak menerima
satu pun konfirmasi keikutsertaan negara di Eropa. Bahkan, pada dua bulan
sebelum Piala Dunia digelar, pesertanya masih berjumlah sembilan negara.
|
||
10.
|
Kondisi yang demikian memaksa Jules Rimet turun
tangan. Ia melobi beberapa negara Eropa untuk ikut dalam Piala Dunia. Akirnya
empat negara Eropa setuju untuk berpartisipasi. Prancis memang dibujuk secara
langsung oleh Jules Rimet untuk ikut serta. Sementara itu, Belgia dirayu oleh
Wakil Presiden FIFA, Rodolphe Seldrayers. FIFA bahkan menyediakan kapal laut
untuk mengantarkan negara yang dibujuknya sampai ke tempat penyelenggaraan
Piala Dunia di benua seberang.
|
||
11.
|
Para pemain, pelatih, dan ofisial tim Prancis,
Belgia, dan Rumania berangkat menuju Benua Amerika dengan menumpang kapal SS
Conte Verde. Kapal ini juga mengangkut Jules Rimet bersama tiga wasit dari
Eropa, Jean Langenus (Belgia), Henri Christophe (Belgia), dan Thomas Balway
(Prancis). Kapal ini menjadi sangat istimewa karena Jules Rimet membawa trofi
Piala Dunia pertama. Sementara itu, pemain dan pelatih dari negara Yugoslavia
berangkat secara terpisah menggunakan kapal Florida dari Pelabuhan Marseille.
|
||
12.
|
Kapal SS Conte Verde memulai perjalanan bersejarah
ini dari Pelabuhan Genoa dengan mengangkut tim dari Rumania. Kapal ini lalu
berlabuh di Dermaga Villefranche-sur-Mer untuk menjemput tim Prancis.
Sementara itu, tim Belgia menunggu di
Pelabuhan Barcelona. Kapal ini juga berlabuh di Dermaga Rio de Janeiro
untuk menjemput tim Brasil. Kapal milik Italia ini lalu menuju Pelabuhan
Santos untuk menjemput beberapa pemain lainnya. Kapal ini akhirnya sampai di
Uruguay pada 4 Juni 1930, tepat 9 hari sebelum Piala Dunia perdana itu
dimulai.
|
||
13.
|
30 Juli 1930 menjadi saat bersejarah dalam dunia
persebakbolaan, terutama bagi Uruguay yang melanjutkan kemenangan pada
Olimpiade 1924 dan 1928. Tuan rumah ini memenangi Piala Dunia FIFA perdana
dengan skor 4-2 mengalahkan negara tetangga sekaligus rival mereka,
Argentina.
|
||
14.
|
Akan tetapi, kondisi politik-ekonomi dunia yang
belum stabil menyebabkan jumlah peserta Piala Dunia selanjutnya juga turut
tidak stabil. Misalnya, pada Piala Dunia 1934 di Italia, jumlah peserta Piala
Dunia menjadi enam belas negara dan pada penyelenggaraan yang ketiga, 1938 di
Prancis, peserta Piala Dunia berkurang menjadi lima belas negara. Kompetisi
ini bahkan sempat dihentikan selama 12 tahun (tiga kali penyelenggaraan)
akibat Perang Dunia II. Pada 1950, Piala Dunia kembali digelar di Brasil
dengan hanya diikuti tiga belas negara
|
||
15.
|
Penyelenggaraan Piala Dunia baru mulai stabil,
setidaknya dilihat dari jumlah peserta, sejak gelaran yang kelima di Swiss
(1954). Sejak itu, jumlah peserta Piala Dunia tetap enam belas negara hingga
pelaksanaan yang kesebelas di Jerman barat (1978). Mulai 1982,
diselenggarakan di Spanyol, pihak FIFA kemudian menambah jumlah peserta
menjadi dua puluh empat negara. Jumlah ini terus bertambah hingga Piala Dunia
kelima belas di Amerika Serikat (1994)
|
||
16.
|
Saat FIFA menggelar Piala Dunia yang keenam belas di
Prancis, jumlah peserta bertambah menjadi tiga puluh dua negara. Jumlah ini
bertahan hingga gelaran Piala Dunia kedua puluh di Brasil (2014). Berdasarkan
pernyataan Sepp Blatter (Presiden FIFA) dan Michel Plattini (Presiden UEFA),
jumlah tersebut dimungkinkan akan terus bertambah hingga empat puluh negara
peserta
|
||
17.
|
Selain mengenai jumlah pesera dalam Piala Dunia,
bahasan lain yang tidak kalah menarik untuk diperbincangkan adalah trofi
Piala Dunia itu. Trofi yang saat ini selalu “keliling dunia” sebelum
penyelenggaran Piala Dunia digelar itu bukanlah trofi yang sejak awal
digunakan dalam Piala Dunia. FIFA menggunakan trofi bernama Jules Rimet Cup
sejak awal gelaran turnamen besar ini hingga Piala Dunia kesembilan pada
1970. Trofi pertama ini didesain oleh seorang pemahat berkebangsaan Prancis,
Abel Lafleur.
|
||
18.
|
Trofi Jules Rimet ini kemudian digantikan oleh trofi
FIFA World Cup pada gelaran Piala Dunia kesepuluh (1974). Trofi ini dibuat
oleh seorang pemahat asal Italia, Silvio Gannaziga. Jerman merupakan negara
pertama yang berhasil menyimpan trofi ini. FIFA World Cup tersebut masih
digunakan hingga gelaran Piala Dunia kedua puluh di Brasil.
|
d. Konjungsi dalam
teks.
e.
No
|
Paragraf
|
Konjungsi
|
1.
|
Pesona sepak bola sebagai salah satu olahraga paling
top sejagat memang tak pernah pudar. Di setiap generasi, selalu saja muncul
gelombang penggemarnya. Baik itu dipandang sebagai olahraga kesukaan maupun sekadar tontonan untuk hiburan,
sepak bola tidak pernah habis untuk
diulik. Salah satu kompetisi akbar yang sayang untuk dilewatkan adalah Piala Dunia.
|
Maupun,
Untuk
|
2.
|
Sejarah Piala Dunia mulai digelar pada 1930 di Uruguay, dengan hanya melibatkan tiga belas
negara, sembilan negara dari Benua
Amerika (Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Bolivia, Chili, Meksiko,
Paraguay, Peru, dan Uruguay) dan
empat negara dari Benua Eropa
(Prancis, Rumania, Belgia, dan Yugoslavia). Sejak itu, Piala Dunia selalu digelar empat tahun sekali. Akan tetapi, pada 1942 dan 1946,
ajang penyelenggaraan Piala Dunia terpaksa ditunda karena meletusnya Perang
Dunia II. Maka, hingga
penyelenggaraannya yang terakhir di
Brasil pada 2014, Piala Dunia telah
berhasil digelar sebanyak dua puluh kali. Dua puluh trofi Piala Dunia
berhasil direbut oleh delapan
negara berbeda, yaitu tiga negara dari Benua Amerika dan lima negara dari Benua Eropa.
|
Pada,
Dengan, Dari, Dan, Sejak Itu, Akan Tetapi, Maka, Oleh, Yautu
|
3.
|
Brasil merupakan negara yang paling banyak mengoleksi trofi. Trofi yang berjumlah lima itu diraih pada 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002. Seperti halnya Italia yang telah meraih empat trofi pada 1934, 1938, 1982, dan 2006,
Jerman pun telah meraih jumlah trofi yang sama, yaitu pada 1954, 1974,
1990, dan 2014. Lalu Argentina meraih dua trofi, tahun 1978 dan 1986. Uruguay
juga meraih dua trofi pada 1930 dan 1950. Kemudian Prancis
mendapat satu trofi pada 1998, Inggris juga dengan satu trofi pada
1966, serta Spanyol dengan satu trofi pada
2010.
|
Yang,
Pada, Dengan
|
4.
|
Piala Dunia ini dicetus oleh Jules Rimet, Presiden FIFA, yang memiliki impian menggelar turnamen internasional sepak bola.
FIFA yang diketuainya saat itu sempat memasukkan sepak bola
di Olimpiade 1924 yang dimenangi
Uruguay. Namun, gemanya belum
besar. Selain itu, muncul konflik
siapa yang berhak mengatur turnamen
itu, FIFA atau Komite Olimpiade
Internasional (IOC). Oleh sebab itu,
FIFA mencoba membuat turnamen sendiri pada
1928 dengan tuan rumah Hungaria. Akan tetapi, turnamen ini gagal karena
tidak memiliki banyak peminat, hanya diikuti oleh empat tim.
|
Oleh,
Yang, Saat Itu, Namun, Selain Itu, Oleh Sebab Itu, Dengan, Akan Tetapi
|
5.
|
Pada 1930,
akhirnya turnamen besar sepak bola ini terwujud. Piala Dunia yang diprakarsai oleh Jules Rimet pertama kali digelar di Uruguay. Negara ini
terpilih karena telah menjadi juara bertahan sepak bola pada Olimpiade. Selain itu, pada tahun tersebut bertepatan dengan seratus tahun kemerdekaan Uruguay.
|
Pada,
Yang, Oleh, Selain Itu, Dengan
|
6.
|
Untuk menggelar
Piala Dunia, Uruguay melakukan persiapan yang
serius. Di ibukota negara, Montevideo, dibangun sebuah stadion raksasa
bernama Stadion Centenario berkapasitas 95.000 penonton untuk menyelenggarakan turnamen akbar ini.
|
Untuk,
Yang
|
7.
|
Jika saat ini
berbagai negara berebut tiket untuk dapat
bermain di turnamen ini, pada Piala
Dunia yang dibuka 13 Juli 1930
tersebut pihak FIFA justru kesusahan mencari peserta. Sebagai penyelenggaraan
perdana, FIFA tidak mengadakan mekanisme kualifikasi bagi setiap negara yang ingin bertanding. FIFA bahkan
mengundang seluruh asosiasi sepak bola di setiap negara untuk berpartisipasi di kompetisi ini. Pada waktu itu, FIFA hanya
memberikan batas akhir pendaftaran bagi setiap negara untuk dapat diterima menjadi peserta Piala Dunia.
|
Jika,
Pada, Yang, Hanya, Untuk
|
8.
|
Undangan FIFA ini mendapatkan respons besar dari beberapa negara di Benua Amerika.
Sementara itu, negara di Benua
Eropa tidak begitu antusias merespons undangan ini. Hal ini disebabkan oleh faktor jarak. Kedekatan jarak
negara di Benua Amerika dengan tempat penyelenggaraan turnamen sepak bola ini
membuat mereka antusias untuk
mengikuti pertandingan. Sedangkan negara di Benua Eropa harus melakukan
perjalanan laut mengarungi Samudera Atlantik, karena pada saat itu jalur udara menggunakan pesawat masih sangat
jarang. Tentu saja perjalanan ini menghabiskan biaya yang tidak sedikit dan
waktu yang tidak sebentar.
|
Dari,
Sementara Itu, Oleh, Untuk, Pada, Yang, Dan
|
9.
|
Hingga batas akhir pendaftaran, FIFA tidak menerima
satu pun konfirmasi keikutsertaan negara di Eropa. Bahkan, pada dua bulan sebelum Piala Dunia
digelar, pesertanya masih berjumlah sembilan negara.
|
Pada
|
10.
|
Kondisi yang
demikian memaksa Jules Rimet turun tangan. Ia melobi beberapa negara Eropa untuk ikut dalam Piala Dunia. Akirnya
empat negara Eropa setuju untuk
berpartisipasi. Prancis memang dibujuk secara langsung oleh Jules Rimet untuk
ikut serta. Sementara itu, Belgia
dirayu oleh Wakil Presiden FIFA,
Rodolphe Seldrayers. FIFA bahkan menyediakan kapal laut untuk mengantarkan negara yang
dibujuknya sampai ke tempat penyelenggaraan Piala Dunia di benua seberang.
|
Yang,
Untuk, Dalam, Akhirnya, Oleh, Sementara Itu
|
11.
|
Para pemain, pelatih, dan ofisial tim Prancis, Belgia, dan Rumania berangkat menuju Benua Amerika dengan menumpang kapal SS Conte Verde. Kapal ini juga mengangkut
Jules Rimet bersama tiga wasit dari Eropa, Jean Langenus (Belgia), Henri
Christophe (Belgia), dan Thomas Balway (Prancis). Kapal ini menjadi sangat
istimewa karena Jules Rimet membawa trofi Piala Dunia pertama. Sementara itu,
pemain dan pelatih dari negara Yugoslavia berangkat
secara terpisah menggunakan kapal Florida dari
Pelabuhan Marseille.
|
Dan, Dari
|
12.
|
Kapal SS Conte Verde memulai perjalanan bersejarah
ini dari Pelabuhan Genoa dengan mengangkut tim dari Rumania.
Kapal ini lalu berlabuh di Dermaga Villefranche-sur-Mer untuk menjemput tim Prancis. Sementara
itu, tim Belgia menunggu di
Pelabuhan Barcelona. Kapal ini juga berlabuh di Dermaga Rio de Janeiro
untuk menjemput tim Brasil. Kapal
milik Italia ini lalu menuju
Pelabuhan Santos untuk menjemput
beberapa pemain lainnya. Kapal ini akhirnya sampai di Uruguay pada 4 Juni 1930, tepat 9 hari sebelum
Piala Dunia perdana itu dimulai.
|
Dari,
Dengan, Sementara Itu, Untuk, Lalu, Pada
|
13.
|
30 Juli 1930 menjadi saat bersejarah dalam dunia persebakbolaan, terutama
bagi Uruguay yang melanjutkan
kemenangan pada Olimpiade 1924 dan 1928. Tuan rumah ini memenangi
Piala Dunia FIFA perdana dengan
skor 4-2 mengalahkan negara tetangga sekaligus rival mereka, Argentina.
|
Dalam,
Yang, Pada, Dan, Dengan
|
14.
|
Akan
tetapi, kondisi
politik-ekonomi dunia yang belum
stabil menyebabkan jumlah peserta Piala Dunia selanjutnya juga turut tidak
stabil. Misalnya, pada Piala Dunia
1934 di Italia, jumlah peserta Piala Dunia menjadi enam belas negara dan pada penyelenggaraan yang ketiga, 1938 di Prancis, peserta
Piala Dunia berkurang menjadi lima belas negara. Kompetisi ini bahkan sempat
dihentikan selama 12 tahun (tiga kali penyelenggaraan) akibat Perang Dunia
II. Pada 1950, Piala Dunia kembali digelar di Brasil dengan hanya diikuti
tiga belas negara
|
Akan
Tetapi, Yang, Pada, Dan
|
15.
|
Penyelenggaraan Piala Dunia baru mulai stabil,
setidaknya dilihat dari jumlah
peserta, sejak gelaran yang kelima
di Swiss (1954). Sejak itu, jumlah
peserta Piala Dunia tetap enam belas negara hingga pelaksanaan yang kesebelas di Jerman barat (1978).
Mulai 1982, diselenggarakan di Spanyol, pihak FIFA kemudian menambah jumlah
peserta menjadi dua puluh empat negara. Jumlah ini terus bertambah hingga
Piala Dunia kelima belas di Amerika Serikat (1994)
|
Dari,
Yang, Sejak Itu,
|
16.
|
Saat FIFA menggelar Piala Dunia yang keenam belas di Prancis, jumlah peserta bertambah menjadi
tiga puluh dua negara. Jumlah ini bertahan hingga gelaran Piala Dunia kedua
puluh di Brasil (2014). Berdasarkan pernyataan Sepp Blatter (Presiden FIFA) dan Michel Plattini (Presiden UEFA),
jumlah tersebut dimungkinkan akan terus bertambah hingga empat puluh negara
peserta
|
Yang, Dan
|
17.
|
Selain mengenai jumlah pesera dalam Piala Dunia, bahasan lain yang tidak kalah menarik untuk diperbincangkan adalah trofi Piala
Dunia itu. Trofi yang saat ini
selalu “keliling dunia” sebelum penyelenggaran Piala Dunia digelar itu
bukanlah trofi yang sejak awal
digunakan dalam Piala Dunia. FIFA menggunakan trofi bernama Jules Rimet Cup
sejak awal gelaran turnamen besar ini hingga Piala Dunia kesembilan pada
1970. Trofi pertama ini didesain oleh
seorang pemahat berkebangsaan Prancis, Abel Lafleur.
|
Dalam,
Yang, Oleh
|
18.
|
Trofi Jules Rimet ini kemudian digantikan oleh trofi FIFA World Cup pada gelaran Piala Dunia kesepuluh
(1974). Trofi ini dibuat oleh seorang pemahat asal Italia, Silvio Gannaziga.
Jerman merupakan negara pertama yang
berhasil menyimpan trofi ini. FIFA World Cup tersebut masih digunakan hingga
gelaran Piala Dunia kedua puluh di Brasil.
|
Oleh,
Pada, Yang
|
f. Abstraksi:
Pesona sepak bola sebagai salah satu olahraga paling
top sejagat memang tak pernah pudar. Sejarah Piala Dunia mulai digelar pada
1930 di Uruguay, dengan hanya melibatkan tiga belas negara, sembilan negara
dari Benua Amerika (Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Bolivia, Chili,
Meksiko, Paraguay, Peru, dan Uruguay) dan empat negara dari Benua Eropa
(Prancis, Rumania, Belgia, dan Yugoslavia). Sejak itu, Piala Dunia selalu
digelar empat tahun sekali. Brasil merupakan negara yang paling banyak
mengoleksi trofi. Trofi yang berjumlah lima itu diraih pada 1958, 1962, 1970,
1994, dan 2002. Piala Dunia ini dicetus oleh Jules Rimet, Presiden FIFA, yang
memiliki impian menggelar turnamen internasional sepak bola. Pada 1930,
akhirnya turnamen besar sepak bola ini terwujud. Piala Dunia yang diprakarsai
oleh Jules Rimet pertama kali digelar di Uruguay. Pada 1930, akhirnya turnamen
besar sepak bola ini terwujud. Untuk menggelar Piala Dunia, Uruguay melakukan
persiapan yang serius. Jika saat ini berbagai negara berebut tiket untuk dapat
bermain di turnamen ini, pada Piala Dunia yang dibuka 13 Juli 1930 tersebut
pihak FIFA justru kesusahan mencari peserta. Undangan FIFA ini mendapatkan
respons besar dari beberapa negara di Benua Amerika. Kondisi yang demikian
memaksa Jules Rimet turun tangan. Para pemain, pelatih, dan ofisial tim
Prancis, Belgia, dan Rumania berangkat menuju Benua Amerika dengan menumpang
kapal SS Conte Verde. Kapal SS Conte Verde memulai perjalanan bersejarah ini
dari Pelabuhan Genoa dengan mengangkut tim dari Rumania. Kapal ini lalu
berlabuh di Dermaga Villefranche-sur-Mer untuk menjemput tim Prancis. 30 Juli
1930 menjadi saat bersejarah dalam dunia persebakbolaan, terutama bagi Uruguay
yang melanjutkan kemenangan pada Olimpiade 1924 dan 1928. Akan tetapi, kondisi
politik-ekonomi dunia yang belum stabil menyebabkan jumlah peserta Piala Dunia
selanjutnya juga turut tidak stabil. Penyelenggaraan Piala Dunia baru mulai
stabil, setidaknya dilihat dari jumlah peserta, sejak gelaran yang kelima di
Swiss (1954). Saat FIFA menggelar Piala Dunia yang keenam belas di Prancis,
jumlah peserta bertambah menjadi tiga puluh dua negara. Selain mengenai jumlah
pesera dalam Piala Dunia, bahasan lain yang tidak kalah menarik untuk
diperbincangkan adalah trofi Piala Dunia itu. Trofi Jules Rimet ini kemudian
digantikan oleh trofi FIFA World Cup pada gelaran Piala Dunia kesepuluh (1974).
Posting Komentar
0 komentar
Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.