Cerita ini kami gali dari para sesepuh desa yang usianya lebih dari 80 tahun, menurut mereka pada saat zaman dahulu kala ada dua kelompok manusia yang memperebutkan suatu wilayah desa, satu kelompok dipimpin seorang yang sakti dan banyak akal yang dijuluki AKI KEDOT dengan didampingi seorang penasihat AKI GADING serta mempunyai pengawal yang bernama AKI KLITEH. Satu kelompok lagi dipimpin seorang yang bijaksana yang dijuluki AKI TROJIWO juga mempunyai penasehat yang bernama AKI RUBUNG juga pengawal yang dijuluki AKI JENGGOT.
Sengketa terjadi pada saat dua kelompok pengemabara ini bertemu, mereka bertikai merebut daerah kekuasaan, dengan tidak menimbulkan pertumpahan darah kedua pemimpin kelompok tersebut mengadakan perjanjian, bahwa masing-masing kelompok untuk menebang hutan (babat alas) dalam waktu satu bulan, siapa yang memperoleh wilayah paling luas maka dia yang berhak atas wilayah tersebut. Maka dimulailah, karena banyak akal Aki Kedot membabat alas dengan cara dibakar, sedangkan Aki Trojiwo membabat alas dengan cara yang lazim, yaitu dengan ala seadanya. Dan mereka membuat parit kecil untuk menangkal api yang menjalar akibat ulah Aki Kedot dan kelompoknya, dengan perbedaan cara babat alas akhirnya Aki Kedot memperoleh wilayah yang lebih luas tapi kurang subur, sedangkan Aki Trojiwo sedikit tapi lebih subur. Dengan hasil yang begitu luas maka Aki Kedot berhak atas wilayah tersebut, tapi tidak demikian Aki Trojiwo menyangkal kalau kelompoknya belum kalah karena sampai satu bulan api akibat pembakaran belum juga sepenuhnya padam. Berarti aki kedot dianggap menyalahi aturan perjanjian, maka hasilnya perjanjian ini dianggap tidak sah. Setelah terjadi adu mulut akhirnya diadakan perundingan lagi dan hasilnya wilayah tersebut dibagi menjadi dua, hasil pembakaran hutan sebagai / wilayah Aki Kedot dan hasil babatan sebagai hasil Aki Trojiwo dengan batas parit yang telah dibuat oleh kelompoknya.
Karena sudah punya wilayah masing-masing maka tiba musim tanam untuk makan masing-masing kelompok, di wilayah Aki Kedot tanaman sulit tumbuh karena tanahnya kering dan berkerikil sehingga hasil tanamnya kurang memuaskan dan sedikit bergerombol (pating tleming), tidak semua tanahnya subur untuk lahan bercocok tanam(neser-neserno). Untuk itu Aki Kedot memberi nama wilayahnya dengan nama SRENING. Lain halnya dengan wilayah Aki Trojiwo, segala jenis tanaman bisa tumbuh dengan subur dan lebat meskipun tanpa pupuk seperti lebatnya jenggot, maka wilayahnya diberi nama JENGGOT.
Seiring dengan perkembangan waktu kedua pemimpin sepakat untuk menggabungkan kedua wilayahnya, tapi yang menjadi persoalan lagi adalah masing-masing berebut ingin menjadi pemimpin. Maka diadakan pertemuan dan akhirnya di adakan sayembara sabung ayam (adu jago), maka masing-masing mulai mempersiapkan jagonya. Pihak jenggot dengan botohnya Aki Rubung dan pihak Srening dengan botoh Aki Kliteh. Dari adu jago tersebut ternyata ayam Aki Kliteh kalah dan lari klubukan kemudian bersembunyi (delik) untuk itu wilayahnya sampai sekarang bernama dusun Klubuk dan dusun Delik. Sedangkan padepokan Aki Kliteh menjadi dusun Kliteh, sementara itu Padepokan Aki Rubung menjadi dusun Krubung. Karena kekalahan adu jago tersebut akhirnya Aki Kliteh pergi ke wilayah timur sampai masuk daerah Lamongan, dan maakamnya sampai sekarang masih berada di desa Puncak Wangi. Dan akibat kekalahan tersebut Aki Kedot mengikuti peraturan (sendiko dawuh) pada Aki Trojiwo.
Aki Trojowo membuat kebijakan bahwa Srening menjadi dukuhan dan sebagai krajan yaitu JENGGOT, agar tidak terpecah lagi para pemimpin memberi nama SELOREJO. SELO di ambil dari wilayah Srening yang tekstur tanahnya bebatuan (selo) karena babat alasnya dengan cara di bakar, dan REJO di ambil dari wilayah Jenggot yang tanahnya subur makmur, meskipun sempit tapi ramai didatangi orang. Sesuai perjanjian maka tampuk kepemimpinan di pegang oleh Aki Trojiwo, dan Aki Kedot sebagai pimpinan dusun Srening.
Meskipun SELOREJO mempunyai dua dusun tapi sampai sekarang Kepala Dusunnya hanya ada satu yaitu di wilayah Srening.
Posting Komentar
0 komentar
Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.